Jumat, 01 Januari 2010

Tanah Kami 5 Hari Setelah Tsunami dan 5 Tahun Setelah Tsunami

Bagi keluarga kami, kehilangan yang kami rasakan mungkin tidak sebanding dengan kehilangan yang dirasakan oleh lebih banyak lagi orang di Aceh ketika tsunami menghancurkan kehidupan ini. Meski kehilangan harta, tapi kami tak kehilangan orang-orang tercinta. Lamjame adalah tanah dimana ayah mendirikan rumah impian kami sejak kecil. Kampung ini hancur tak bersisa, bahkan seluruh tetanggaku tak bisa menyelamatkan dirinya.

Pulang kembali ke Lamjame adalah pikiran panjang selama bertahun-tahun. Kami harus mengalahkan rasa takut kami pada ancaman bencana lagi, dan tentu saja rasa sepi mencekam termasuk rasa takut pada segala macam hantu belau.

Dan dengan mengucap Bismillah, kami mencoba mendirikan kembali gubuk tempat berteduh kami. Ini rezeki kami yang diberikan Allah. Kami mensyukurinya. Paling tidak kami diberi kesempatan masih bisa menyambung nafas kami di sini. Di tanah terakhir yang masih kami miliki.






Lamjame 5 tahun setelah tsunami









Lamjame 5 hari setelah tsunami











Sisa tanah impian kami





Mereka yang selamat mencoba mencari keluarga yang hilang







Aku di antara yang tersisa

PUISI TAK PANTAS

Harusnya aku tidak menulis puisi di blog ini karena aku bukan penulis fiksi. Tapi ku pikir panjang, puisi-puisi ini sayang kalau dibuang. Puisi ini lahir dari hati yang galau, yang resah karena aku tak bisa menggapai keinginanku. Ini masa-masa sulit hidupku, ketika aku coba bangkit dari kehancuran hidup. Puisi ini adalah fakta atas apa yang terjadi terhadap hidupku. Maka aku pun menerbitkannya di blog sebagai peringatan ku terhadap apa yang pernah aku alami semasa hidupku.

TIAP HARI AKU SEMAKIN MENCINTA

Aku tidak pernah tahu
Tapi aku percaya
Sesuatu di hatiku menjadi bergetar
Hangat mengalir ke seluruh pembuluh darah
Sesuatu yang terbaik ada di situ
Engkau yang menyebabkan itu

Aku punya mimpi untuk ku pertunjukan pada mu
Sesuatu yang engkau perbuat bagi hatiku
Aku menemukan mu di waktu terbaikku
Dan kini
Setiap hari aku merasa semakin mencintaimu

Sampai akhir perjalanan cintamu
Aku percaya
Kita akan tetap sehati sejiwa
Cintamu tetap terbaik yang pernah aku miliki


BAYANGAN

Yang tak bisa dijamah
Makin menghilang
Perlahan
Bagai kabut
Menipis
Dan hilang tak kembali

Mauku mengumpulkannya
Membentuk sebuah siluet bayangan
Yang bisa aku peluk tiap malam
Yang bisa menyejukkan dan menentramkan hati

Saat semua terwujud
Ku tahu
Itu tak abadi
Aku mencarinya ke sudut-sudut yang tak mungkin

Aku sudah melakukannya semua
Demi mempertahankan mu
Tapi tetap saja
Semua hilang tak berbekas


Lamjame, 4 Februari 2010

BUMIKU SAKIT

Bumiku makin keriput
Menciut seperti buah busuk
Mengering
Ketika akar-akar pohon tercerabut dari kulitnya
Sakit sekali
Dan dia menjerit
Adooowwwww...

Air tak lagi mengikuti siklus alami
Hujan yang tak bisa lagi diharapkan
Angin semakin tak jelas arah
Udara tak lagi segar

Bumiku sakit
Dan dia mungkin akan mati perlahan
Tanpa bisa kita hidupkan lagi
Untuk kelangsungan nafas kita para penghuni bumi


Lamjame, 20 Januari 2010

KU KAN TERUS CINTA

Meski kau diam saja
Ku kan terus mencinta
Diam, tak bersuara
Ini rahasia hati sampai aku mati


(inspirasi dari Lagu "Selir Hati" ciptaan Ahmad Dhani, 17 Januari 2010)

KETIKA AKU MERINDUKANMU

Lama rasanya tidak merasakan indahnya senyum mu
Bahkan aku tak bisa menghapal lagi bau tubuh mu
Sudah begitu lamakah itu?
Ketika engkau direnggut kejam dari sisiku

Andai aku bisa menghidupkan kembali dirimu
Aku akan menghiasi mu dengan keindahan dunia ini
Menghabiskan apapun yang bisa kita rengguk bersama
Sampai kamu tak mampu berpikir apapun tentang yang lain selain aku

Aku masih mempunyai hati untuk mu
Hati yang abadi dan akan tetap ku persembahkan untuk mu

Wahai kekasih yang tak berwujud
Engkau bagai bayang putih dan tak bisa ku sentuh
Dan malam ini engkau akan ku hadirkan dalam bentuk nyata
Agar aku tahu engkau memang ada

Ketika engkau direnggut oleh waktu
Engkau dicabut dari kehidupanku
Aku tak bisa mempertahankan mimpiku
Untuk memilikimu selamanya

Dan sebuah pengakuanku kini
Betapa aku merindukan mu selamanya


Lamjame, 3 Januari 2010

PENCARI JALAN TUHAN

Seperti apakah jalan Tuhan itu?
Apakah ia bersih, suci, putih?

Aku hitam, penuh jelaga
Aku kotor, najis tak berharga

Bisakah aku memasuki jalan Mu?
Bisakah aku mendapatkan cahaya di ujung jalan itu?
Bisakah kotoran di tubuhku berontokan satu persatu
Kepalaku tertunduk menyembunyikan wajah hitamku
Aku tak mampu
Aku malu

Banda Aceh, 1 Januari 2010

MALAIKATKU

Di sisiku malaikat
Apakah dia mendoakan aku selalu?
Apakah dia juga melindungiku dari kejahatan?

Malaikatku apakah dia bersayap?
Apakah dia akan membawaku terbang?
Jauh ke sebuah tempat di surga
Di mana aku menemukan cinta abadiku


Banda Aceh, 1 Januari 2010

AMPUNKAN AKU

Jalanku putih, abu-abu, hitam
Jalanku landai, terjal dan menurun

Aku hina
Aku tak pantas
Aku terkutuk

Bersih
Terang
Engkau Tuhanku
Bimbing aku ke arah itu

Mandikan aku dengan air suci Mu
Membasuh najis tak terhingga di dalam tubuhku


Banda Aceh, 1 Januari 2010

MENAPAKI SISA WAKTU

Berkebut dengan waktu
Mengejar sisa kehidupan yang ada
Aku seperti melihat ujung dunia di sana

Tuhanku
Engkau yang mengatur semua rencana dalam hidupku
Engkau juga yang menarik kehidupanku seperti sebuah pedati
Berjalan pelan
Aku terseok

Tuhanku
Usiaku tinggal berapa lagi?
Aku tidak tahu
Tapi beri aku kesempatan
Untuk bahagia dan membahagiakan orang-orang sekitarku
Keluargaku, sahabatku, siapun itu
Dan jika memungkinkan
Beri aku juga kesempatan
Memberikan kasih abadiku
Kepada orang yang pantas mendapatkannya


Banda Aceh, 1 Januari 2010

LILINKU

Beri aku api meski itu tidak mampu menghangatkan udara dingin
Beri aku cahaya meski itu samar
Beri aku batangmu meski itu akan mencair habis
Beri aku sumbu meski itu akan terbakar tak bersisa

Apimu, cahayamu
Adalah penuntunku mencari jalan keluar
Dari lubang gelap tak berujung

Engkau akan habis di masamu yang singkat
Dan akhirnya aku tak bisa menyelamatkan keabadianmu untukku
Dan engkau akan musnah tak bersisa tanpa aku bisa mengembalikanmu
Dan aku akan meratapimu karena aku kehilanganmu selamanya


Banda Aceh,1 Januari 2010

CINTAKU

Aku punya cinta yang luar biasa
Aku punya kasih yang tak terhingga
Aku punya pengabdian seorang hamba sahaya
Aku punya kesetiaan abadi
Aku punya hati yang ku simpan dalam raga

Aku akan mencintai Mu dengan caraku
Karena aku percaya Engkau memang untukku
Aku telah memilih Mu untuk seumur hidupku
Memberikan pengabdian seorang kekasih


Lamjame, 1 Januari 2010

SEBUAH PERKARA PENUH RAHASIA

Dalam suatu waktu, kamu akan bertemu dengan cinta sejatimu.
Dia akan datang bersama dengan perjalanan waktu
Ketika engkau mencari harapan itu
Dia sebenarnya ada di suatu ruang yang mudah dijangkau

Tuhan merahasiakan empat perkara dari mu
Langkahmu, cintamu, rezekimu dan matimu
Ketika Dia mengatakan kunfayakun
Menciptakan mu di zaman azali
Menghidupkan rohmu dalam kandung ibumu
Maka setiap nafasmu ada dalam genggaman-Nya

Semua rahasia hidup ada pada Tuhan
Kamu hanya bisa berharap dan bermimpi
Kamu hanya bisa berupaya menjangkaunya
Tapi tangan Tuhan yang paling berkuasa menuntunmu

Mencari celah mengintip apa rencana Tuhan dalam hidup ini
Dan aku samar-samar melihatnya
Tapi benar-benar tak terjangkau


Banda Aceh, 28 Desember 2009

SEKEPING HATIKU

Ini kepingan hati ku yang tersisa
Yang telah tercabik oleh kesia-siaan.
Tapi masih ada ruang tersisa
Dan itu ku berikan padamu wahai yang menantiku

Sekeping hati ini mungkin tak akan berguna bagimu
Tapi aku tetap membutuhkan itu untuk kelanjutan nafasku
Aku menunggunya untuk disentuh
Dan ku harap engkau itu

Jika engkau datang dengan sebatang lilin redup
Aku akan tetap berterima kasih padamu
Itu cukup menghangatkan kebekuan udara sekelilingku
Meski ku tahu tak akan kau berikan selamanya

Sekeping hati terakhir ini ku harap inilah cinta sejatiku.

Banda Aceh, 23 Desember 2009.