Harusnya aku tidak menulis puisi di blog ini karena aku bukan penulis fiksi. Tapi ku pikir panjang, puisi-puisi ini sayang kalau dibuang. Puisi ini lahir dari hati yang galau, yang resah karena aku tak bisa menggapai keinginanku. Ini masa-masa sulit hidupku, ketika aku coba bangkit dari kehancuran hidup. Puisi ini adalah fakta atas apa yang terjadi terhadap hidupku. Maka aku pun menerbitkannya di blog sebagai peringatan ku terhadap apa yang pernah aku alami semasa hidupku.
TIAP HARI AKU SEMAKIN MENCINTA
Aku tidak pernah tahu
Tapi aku percaya
Sesuatu di hatiku menjadi bergetar
Hangat mengalir ke seluruh pembuluh darah
Sesuatu yang terbaik ada di situ
Engkau yang menyebabkan itu
Aku punya mimpi untuk ku pertunjukan pada mu
Sesuatu yang engkau perbuat bagi hatiku
Aku menemukan mu di waktu terbaikku
Dan kini
Setiap hari aku merasa semakin mencintaimu
Sampai akhir perjalanan cintamu
Aku percaya
Kita akan tetap sehati sejiwa
Cintamu tetap terbaik yang pernah aku miliki
BAYANGAN
Yang tak bisa dijamah
Makin menghilang
Perlahan
Bagai kabut
Menipis
Dan hilang tak kembali
Mauku mengumpulkannya
Membentuk sebuah siluet bayangan
Yang bisa aku peluk tiap malam
Yang bisa menyejukkan dan menentramkan hati
Saat semua terwujud
Ku tahu
Itu tak abadi
Aku mencarinya ke sudut-sudut yang tak mungkin
Aku sudah melakukannya semua
Demi mempertahankan mu
Tapi tetap saja
Semua hilang tak berbekas
Lamjame, 4 Februari 2010
BUMIKU SAKIT
Bumiku makin keriput
Menciut seperti buah busuk
Mengering
Ketika akar-akar pohon tercerabut dari kulitnya
Sakit sekali
Dan dia menjerit
Adooowwwww...
Air tak lagi mengikuti siklus alami
Hujan yang tak bisa lagi diharapkan
Angin semakin tak jelas arah
Udara tak lagi segar
Bumiku sakit
Dan dia mungkin akan mati perlahan
Tanpa bisa kita hidupkan lagi
Untuk kelangsungan nafas kita para penghuni bumi
Lamjame, 20 Januari 2010
KU KAN TERUS CINTA
Meski kau diam saja
Ku kan terus mencinta
Diam, tak bersuara
Ini rahasia hati sampai aku mati
(inspirasi dari Lagu "Selir Hati" ciptaan Ahmad Dhani, 17 Januari 2010)
KETIKA AKU MERINDUKANMU
Lama rasanya tidak merasakan indahnya senyum mu
Bahkan aku tak bisa menghapal lagi bau tubuh mu
Sudah begitu lamakah itu?
Ketika engkau direnggut kejam dari sisiku
Andai aku bisa menghidupkan kembali dirimu
Aku akan menghiasi mu dengan keindahan dunia ini
Menghabiskan apapun yang bisa kita rengguk bersama
Sampai kamu tak mampu berpikir apapun tentang yang lain selain aku
Aku masih mempunyai hati untuk mu
Hati yang abadi dan akan tetap ku persembahkan untuk mu
Wahai kekasih yang tak berwujud
Engkau bagai bayang putih dan tak bisa ku sentuh
Dan malam ini engkau akan ku hadirkan dalam bentuk nyata
Agar aku tahu engkau memang ada
Ketika engkau direnggut oleh waktu
Engkau dicabut dari kehidupanku
Aku tak bisa mempertahankan mimpiku
Untuk memilikimu selamanya
Dan sebuah pengakuanku kini
Betapa aku merindukan mu selamanya
Lamjame, 3 Januari 2010
PENCARI JALAN TUHAN
Seperti apakah jalan Tuhan itu?
Apakah ia bersih, suci, putih?
Aku hitam, penuh jelaga
Aku kotor, najis tak berharga
Bisakah aku memasuki jalan Mu?
Bisakah aku mendapatkan cahaya di ujung jalan itu?
Bisakah kotoran di tubuhku berontokan satu persatu
Kepalaku tertunduk menyembunyikan wajah hitamku
Aku tak mampu
Aku malu
Banda Aceh, 1 Januari 2010
MALAIKATKU
Di sisiku malaikat
Apakah dia mendoakan aku selalu?
Apakah dia juga melindungiku dari kejahatan?
Malaikatku apakah dia bersayap?
Apakah dia akan membawaku terbang?
Jauh ke sebuah tempat di surga
Di mana aku menemukan cinta abadiku
Banda Aceh, 1 Januari 2010
AMPUNKAN AKU
Jalanku putih, abu-abu, hitam
Jalanku landai, terjal dan menurun
Aku hina
Aku tak pantas
Aku terkutuk
Bersih
Terang
Engkau Tuhanku
Bimbing aku ke arah itu
Mandikan aku dengan air suci Mu
Membasuh najis tak terhingga di dalam tubuhku
Banda Aceh, 1 Januari 2010
MENAPAKI SISA WAKTU
Berkebut dengan waktu
Mengejar sisa kehidupan yang ada
Aku seperti melihat ujung dunia di sana
Tuhanku
Engkau yang mengatur semua rencana dalam hidupku
Engkau juga yang menarik kehidupanku seperti sebuah pedati
Berjalan pelan
Aku terseok
Tuhanku
Usiaku tinggal berapa lagi?
Aku tidak tahu
Tapi beri aku kesempatan
Untuk bahagia dan membahagiakan orang-orang sekitarku
Keluargaku, sahabatku, siapun itu
Dan jika memungkinkan
Beri aku juga kesempatan
Memberikan kasih abadiku
Kepada orang yang pantas mendapatkannya
Banda Aceh, 1 Januari 2010
LILINKU
Beri aku api meski itu tidak mampu menghangatkan udara dingin
Beri aku cahaya meski itu samar
Beri aku batangmu meski itu akan mencair habis
Beri aku sumbu meski itu akan terbakar tak bersisa
Apimu, cahayamu
Adalah penuntunku mencari jalan keluar
Dari lubang gelap tak berujung
Engkau akan habis di masamu yang singkat
Dan akhirnya aku tak bisa menyelamatkan keabadianmu untukku
Dan engkau akan musnah tak bersisa tanpa aku bisa mengembalikanmu
Dan aku akan meratapimu karena aku kehilanganmu selamanya
Banda Aceh,1 Januari 2010
CINTAKU
Aku punya cinta yang luar biasa
Aku punya kasih yang tak terhingga
Aku punya pengabdian seorang hamba sahaya
Aku punya kesetiaan abadi
Aku punya hati yang ku simpan dalam raga
Aku akan mencintai Mu dengan caraku
Karena aku percaya Engkau memang untukku
Aku telah memilih Mu untuk seumur hidupku
Memberikan pengabdian seorang kekasih
Lamjame, 1 Januari 2010
SEBUAH PERKARA PENUH RAHASIA
Dalam suatu waktu, kamu akan bertemu dengan cinta sejatimu.
Dia akan datang bersama dengan perjalanan waktu
Ketika engkau mencari harapan itu
Dia sebenarnya ada di suatu ruang yang mudah dijangkau
Tuhan merahasiakan empat perkara dari mu
Langkahmu, cintamu, rezekimu dan matimu
Ketika Dia mengatakan kunfayakun
Menciptakan mu di zaman azali
Menghidupkan rohmu dalam kandung ibumu
Maka setiap nafasmu ada dalam genggaman-Nya
Semua rahasia hidup ada pada Tuhan
Kamu hanya bisa berharap dan bermimpi
Kamu hanya bisa berupaya menjangkaunya
Tapi tangan Tuhan yang paling berkuasa menuntunmu
Mencari celah mengintip apa rencana Tuhan dalam hidup ini
Dan aku samar-samar melihatnya
Tapi benar-benar tak terjangkau
Banda Aceh, 28 Desember 2009
SEKEPING HATIKU
Ini kepingan hati ku yang tersisa
Yang telah tercabik oleh kesia-siaan.
Tapi masih ada ruang tersisa
Dan itu ku berikan padamu wahai yang menantiku
Sekeping hati ini mungkin tak akan berguna bagimu
Tapi aku tetap membutuhkan itu untuk kelanjutan nafasku
Aku menunggunya untuk disentuh
Dan ku harap engkau itu
Jika engkau datang dengan sebatang lilin redup
Aku akan tetap berterima kasih padamu
Itu cukup menghangatkan kebekuan udara sekelilingku
Meski ku tahu tak akan kau berikan selamanya
Sekeping hati terakhir ini ku harap inilah cinta sejatiku.
Banda Aceh, 23 Desember 2009.
1 komentar:
bolehkah aku tahu siapakah dia cik...heeheheheheheheheeheheh
Posting Komentar